Sabtu, 13 November 2010

Sectio Caesarea vs Albumin

Saat melahirkan putri saya Alifah pada 19 Desember 2009 lalu saya melaluinya dengan operasi caesar (sectio caesaria). Untuk yang sudah pernah melahirkan pasti tahu bahwa jauh lebih enak melahirkan normal. Untuk caesar hanya enak pada saat persalinan, tidak ada rasa sakit, karena sebagian tubuh kita dibawah pengaruh obat bius, bahkan ada yang bius penuh nampaknya. 

Awal keluar dari ruang operasi saya sangat senang..(obat bius masih mempengaruhi saya). Saat saya dibawa ke kamar, semua keluarga sudah menunggu, dan saya masih bisa tertawa senang. tapi satu jam kemudian, pengaruh obat mulai hilang, dan sakitnya jahitan barulah terasa, belum lagi nifas yang bertubi-tubi...Oh ya ampun rasanya mau pingsan. dan pada saat itu menurut dokter harusnya saya tidak terlalu lama lagi mengalami sakit, tapi 4 jam kedepannya saya terus kesakitan hingga harus ditunggui perawat, sedangkan suami tersayang sudah kabur karena enggak tega...hihihi

Besoknya, saya diberi obat cina, saya lupa namanya, belinya di toko obat cina di Jl. Juanda Pekanbaru. Lumayan banget hasilnya tuh. Sakit saya jauh berkurang. Lalu kakak ipar saya, Kak Dora yang datang dari Bagansiapi-api cerita dulu dia tidak minum obat apapun saat melahirkan putrinya Zulaikha. Dan ternyata dia hanya mengkonsumsi ikan gabus (ruting( selama proses pemulihan. dalam hati saya, kenapa ikan gabus?

Nah, siapa yang enggak tahu ikan gabus?
Ikan gabus dikenal dengan beberapa nama lain, misalnya: haruan, kocolan, bogo, licingan, kutuk/ kotes (Jawa), common snakehead (Inggris), dan Ophiocephalus striatus (Latin) dan ruting (Riau). Ikan ini termasuk dalam golongan ordo Labyrinthici, dengan ciri khas pada kepalanya terdapat rongga-rongga guna menyimpan persediaan udara untuk pernafasan sehingga dapat hidup di air dengan kadar oksigen yang rendah. Bersifat karnivora, gabus adalah pemakan hewan-hewan lain yang lebih kecil seperti cacing, anak ikan, udang, ketam dll.

Sekilas ikan ini jauh dari terlihat lezat. Kalau rasanya sih seperti ikan sungai pada umumnya, tapi enggak seperti lele. Nah zat yang membuat ikan ini manjur untuk penyembuhan luka seperti sayatan operasi caesar itu adalah albumin. Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh.Di ikan lele juga ada katanya, tapi tidak setinggi ikan gabus ini.
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru.

Karena itu di dalam ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka bakar. Faedah lainnya albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal ginjal serta sebagai carrier faktor pembekuan darah.
Pendeknya, albumin memiliki aplikasi dan kegunaan yang luas dalam makanan atau pangan serta produk farmasi. Dalam produk industri pangan albumin, antara lain, berguna dalam pembuatan es krim, bubur manula, permen, roti, dan podeng bubuk.

Di Jakarta sendiri harga ikan gabus ini lumayan mahal, sedangkan waktu di Riau, saya bisa mendapatkan dengan sangat murah, karena banyak banget di rawa-rawa. Jadi cemilan saya ya ikan ini. 10 hari setelah operasi, saya udah bisa jongkok,berdiri,sedikit berlari dan berjalan jauh. dan rasanya seperti gak pernah operasi caesar. 

Nah selain ikan gabus, yang gizinya tinggi dan bisa membantu penyembuhan itu ikan sidat.
Tapi ikan sidat ini harganya mahal karena langka..dan sering dikonsumsi di Jepang. jadi kalau kita pergi ke resto sushi..sidat ini = unagi..enak kan? gak tau juga ikan sidat itu apa? bentuknya sangat mengerikan..heheh.. seperti ini  

Agak mirip ular ya? Tapi sekarang yang penting sehat, dan bayangkan betapa enaknya bisa cepat pulih dari operasi dan bisa mengurus anak kita sendiri. 

(some info from http://sariikankutuk.com/ dan http://sidatmoa.wordpress.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar